Ketahanan keluarga ditandai dengan adanya prinsip-prinsip fundamental yang melekat pada pasangan rumah tangga. Prinsipprinsip yang mendasar, disamping aspek ekonomi, psikologis, dan budaya, maka agama menjadi faktor utama. Pada masyarakat tertentu, budaya bisa saja jadi prinsip mendasar bagi menjamin ketahanan dan keutuhan keluarga, demikian juga faktor psikologis dapat mendominasi terjadinya situasional keluarga yang dapat mengganggu ketahanan keluarga tertentu. Pada masyarakat dengan pasangan suami/istri yang menjamin agama sebagai “why of life”, mereka menjadikan agama sebagai azas menetukan sikap berkeluarga, sehingga agama dapat mengayomi dan melindungi keluarga dari gesekan persoalan yang mengganggu terjadinya ketahanan keluarga.
Buku yang ditulis berjudul: Psikologi Keluarga (Ketahanan keluarga dalam perspektif islamic spiritual coping) membuka ruang kepada publik berdasarkan temuan ilmiah yang menjadi strategi mewujudkan ketahanan keluarga secara utuh. Buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama upaya mencapai ketahanan keluarga yang tangguh.