Masyarakat pesantren harus sadar bahwa ada pergeseran pemahaman, model transmisi pengetahuan, kerangka berfikir metodik, hingga pada sisi budaya intelektual di lingkungan pondok pesantren. Pesantren sudah tidak bisa dinisbatkan selalu menggunakan pendekatan bayany dan burhany sebagai epistemology mereka. Pesantren pun sudah terbiasa untuk membaca ‘kitab putih’ dibandingkan ‘kitab kuning’. Serta dinamika pengetahuan lainnya yang berkelindan membentuk karakteristik, model berfikir para santri, serta pengkontestasian ide yang digalang di lingkungan pondok pesantren.
Buku ini akan menjelaskan bahwa pesantren tidak hanya bersifat ‘inward looking’ (melihat ke dalam) akan tetapi juga ‘outward looking’ (melihat ke luar). Pesantren tidak hanya membangun pemahaman dan pemaknaan terhadap epistemology pengetahuan yang berkembang di luar lingkungan mereka. Lebih dari itu para intelektual pesantren memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan khazanah pemikiran di luar pesantren.